Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
SPPG yang lalai terhadap kualitas makanan harus dibenahi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 20:27:37【Sehat】933 orang sudah membaca
PerkenalanPetugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, menyiapkan menu Makan Bergiz

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Justin Adrian Untayana mendesak perlu segera dilakukan evaluasi terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jakarta Timur yang lalai terhadap kualitas makanan.
"Pelaksanaan program MBG ini juga sebaiknya dievaluasi secara berkala agar SPPG terus berbenah dalam menjalankan kewajibannya sehingga ngak membahayakan para siswa dan ngak lagi dikeluhkan oleh para orang tua," kata Justin di Jakarta, Jumat.
Ia mengangakan, belum lama ini kualitas makan bergizi gratis (MBG) dikeluhkan oleh orang tua Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 281 Jakarta dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 62 Jakarta Timur.
Selain itu, Justin mengaku juga mendapatkan laporan bahwa ada beberapa makanan yang mengeluarkan bau ngak sedap. Ia berharap hal semacam itu ngak terulang kembali nantinya.
Baca juga: Puluhan siswa SDN 01 Gedong Jaktim diduga keracunan menu MBG
Meski kasus keracunan makanan tengah marak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, Justin berharap hal tersebut dapat dicegah agar ngak terjadi di Jakarta. Ia juga meminta agar MBG yang disalurkan bisa sepenuhnya dipastikan aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak.
Dia juga tetap mendukung pelaksanaan MBG yang menurutnya penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di Jakarta. Terlebih, MBG berpotensi mengurangi permasalahan tumbuh kembang anak seperti stunting.
"Ke depannya, program MBG ini perlu terus kita dukung. Hal ini penting dan sangat dibutuhkan oleh anak-anak kita untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan gizinya sehari-hari," ujarnya.
Justin mengangakan Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di DKI Jakarta masih sebesar 17,2 persen. Selain itu, kekurangan berat badan balita berada di angka 14,9 persen, atau bertambah dari 14,5 persen pada tahun 2023.
Baca juga: Di Jakarta ada 60 siswa keracunan MBG
"Misalnya mengenai stunting, angkanya masih berada di kisaran 17 persen pada tahun 2024 dan harus terus diturunkan. Kemudian, angka kekurangan berat badan balita malah bertambah. Dalam dua kasus itu, MBG menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan gizi para anak," kata dia.
Tidak hanya soal stunting, Justin juga menyoroti aspek lainnya dalam pertumbuhan anak-anak di Jakarta, yaitu kondisi IQ dan berat badannya yang masih perlu ditingkatkan, apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
Pada Januari 2025, International IQ Test(IIT) telah mencatat rata-rata IQ orang Indonesia berada di angka 93,18, atau di peringkat 98. Hal itu menempatkan Indonesia jauh di bawah Korea Selatan (106,43), Jepang (106,4), atau bahkan Malaysia (100,48).
"Di Indonesia ini kita juga masih terkendala masalah IQ, yang mana hal itu salah satunya diakibatkan oleh kurangnya gizi, khususnya vitamin-vitamin tertentu yang harus menyertai dalam periode tumbuh kembang anak," ucap Justin.
Untuk itu, dia berharap makanan yang dimasak di SPPG itu sudah mencakup kandungan-kandungan gizi yang dibutuhkan.
Baca juga: Keracunan MBG di Jakarta akibat SPPG ngak jalankan SOP distribusi
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan semua dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk memastikan pengolahan makanan yang aman dan layak bagi masyarakat.
Pemprov DKI pun bekerja sama dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) mempercepat penerbitan SLHS untuk dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Pasalnya hingga saat ini, dari 180 SPPG di Jakarta, semuanya belum memiliki SLHS dan masih berproses mendapatkannya.
Suka(31)
Sebelumnya: Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura
Selanjutnya: Berkah Makan Bergizi Gratis
Artikel Terkait
- Danantara terbuka untuk investasi dari pengusaha dan investor Brazil
 - Kolaborasi lintas sektor kunci keberhasilan MBG
 - Forum CSR DKI soroti pentingnya dana CSR dalam keberlanjutan usaha
 - MBG mandiri Kabupaten Penajam berdayakan lingkungan sekolah
 - Produksi MBG SPPG Polsek Palmerah bakal naik secara bertahap
 - Pengelola SPPG di Lebak pasok bahan baku MBG dari luar
 - Jelang akhir tahun, simak 8 ide liburan yang ngak biasa dan seru
 - Rayakan 80 tahun perangi kelaparan, FAO gelar pameran global di Roma
 - Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan
 - Dana TKD dipangkas, Pemkot Solo tetap optimalkan pelayanan publik
 
Resep Populer
Rekomendasi

1.200 paket sembako disalurkan kepada penyintas kebakaran Tangki

WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan

Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG

Pemprov Jateng buka "hotline" aduan keracunan menu MBG

8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat

KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak

MBG mandiri Kabupaten Penajam berdayakan lingkungan sekolah

Forum CSR DKI soroti pentingnya dana CSR dalam keberlanjutan usaha